Atas nama Pemerintah Kota (Pemko) Padang, kita menyambut baik penetapan nama Jalan Jaksa Agung R. Soeprapto yang berada di ruas jalan utama Kota Padang ini. Nama beliau (R. Soeprapto) memang pantas dijadikan sebagai nama jalan karena telah berjasa bagi bangsa dan negara selaku perintis reformasi hukum di Tanah Air pada era1950-an," ungkap Wako Hendri Septa dilihat dari Facebook Humas Kota SafariMuharram 1444 H di Desa Siloting. Warga Ucapkan Terima Kasih Kepada Wali Kota Atas Pembangunan Jalan dan Sarana Air Bersih . VIVA- Baru - baru ini, sempat viral penggantian nama jalan di Jakarta Timur. Nama jalan Haji Bokir bin Dji'un kini menjadi nama untuk Jalan Raya Pondok Gede di Kecamatan Kramat Jati. Adapun Nama Mpok Nori menjadi nama untuk Jalan Raya Bambu Apus, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung. Seperti diketahui, keduanya memang lah seniman legendaris asal Betawi. NamaJalan Terunik di Padang. Eriandi Eriandi. Minggu, 9 September 2018 | 16:45. PADANG - Ada anekdot yang cukup menggelitik. Penyanyi Ayu Tingting yang hidup di era milenial justru dianggap gagap teknologi (gaptek). Terbukti dalam lagunya, ia tak mampu menemukan alamat pacarnya. Dirinya merasa tertipu dengan "Alamat Palsu". PetaLokasi Kota Padang di Sumatra Barat Peta kecamatan di Kota Padang Berikut adalah daftar kecamatan dan kelurahan/desa di Kota Padang, Sumatra Barat, Indonesia. Kota Padang memiliki 11 kecamatan dan 104 kelurahan. Luas wilayahnya mencapai 693,66 km² dan penduduk 883.767 jiwa (2017) dengan sebaran 1.274 jiwa/km². Tentunyatidak lengkap berkunjung ke Sumatera Barat sebelum menikmati jalan-jalan ke pantai di Padang ini. Berikut dari berbagai sumber, Kamis (26/8/2021) tentang tempat wisata di Padang. Nama Bungus diambil karena lokasi pantai yang berada di Bungus Selatan sekitar 20 kilo meter dari pusat kota Padang. Tempat wisata di . Jalan Padang Bypass From Wikipedia, the free encyclopedia Jalan Padang Bypass adalah sebuah jalan raya yang berada di Kota Padang yang menghubungkan dua gerbang utama Provinsi Sumatra Barat, yaitu Bandar Udara Internasional Minangkabau dan Pelabuhan Teluk Bayur. Jalan ini dibangun pada tahun 1993 dan memiliki panjang 27 kilometer.[1] Pada tahun 2013, Balai Kota Padang dipindahkan ke kawasan jalan ini.[2][3] Gedung Semen Padang Hospital di tepi Jalan Padang Bypass, Pisang, Kecamatan Pauh Padang dikenal sebagai ibukota Provinsi Sumatera Barat. Kota ini terkenal dengan kulinernya, yaitu Rendang. Selain Rendang, orang mengenal Padang dari Rumah Makan Padang yang banyak ditemukan di seluruh Indonesia. Selain kulinernya yang menggugah selera, Padang juga terkenal dengan destinasi wisatanya yang menarik, salah satunya adalah wisata pantai. Tak kalah dengan Pulau Bali atau Lombok, Padang ternyata juga memiliki sederet pantai menawan yang mampu menarik banyak wisatawan. Jika kamu tertarik untuk berlibur ke Padang, Berikut adalah pantai terindah di Padang1. Pantai Padang2. Pantai Caroline3. Pantai Pasir Jambak4. Pantai Pasumpahan5. Pantai Air Manis6. Pantai Nirwana7. Pantai Bungus8. Pantai Sako9. Pantai Kata Pariaman10. Pantai Carocok Painan1. Pantai di Padang pertama yang wajib kamu kunjungi adalah Pantai Padang. Pantai ini berada di pusat kota Padang yang sering menjadi destinasi wisata utama masyarakat Padang saat akhir pekan. memiliki hamparan pasir yang tidak terlalu luas dengan ombak yang tenang juga adanya sebuah perbukitan sehingga pemandangannya sangat memanjakan mata. Selain pantai, disini kamu juga bisa menikmati indahnya Gunung Padang yang berada di area perbukitan sekeliling pantai Padang Pariaman Jaya Tak Pernah Gagal Bikin Perut Padang Sumber Waras, enaknya tahan lama2. Pantai Caroline atau yang dikenal dengan nama Pantai Teluk Bungus ini juga menjadi salah satu pantai di Padang yang punya pemandangan menawan. Pantai Caroline dulunya jarang dikunjungi oleh wisatawan karena lokasinya yang tersembunyi, namun sekarang pantai ini seolah menjadi primadona di tepian pantai yang menyerupai huruf W, bahkan ada juga yang mengatakan bentuknya menyerupai hati. Pantai ini juga menawarkan keindahan pemandangan laut yang menawan juga keindahan bawah laut yang mampu membius siapapun yang datang Pantai Pasir di Padang selanjutnya ada Pantai Pasir Jambak yang memiliki keindahan luar biasa. Pantai ini berada sekitar 20 kilometer dari pusat kota Padang dan bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum, seperti bus dan karena memiliki pasir berwarna cokelat yang masih asri dan bersih. Ditambah lagi dengan pepohonan kelapa di tepian pantainya yang membuat suasana pantai ini semakin syahdu. Disini kamu juga bisa melihat deretan kapal-kapal milik nelayan yang bersandar di tepian pantainya. Tak hanya itu, di sekitar Pantai Pasir Jambak ini kamu bisa menemukan warung-warung kecil yang menyajikan kuliner khas yang lezat dengan harga Pantai Pasumpahan merupakan salah satu pantai di Padang yang memiliki pemandangan indah. Nama dari pantai ini diambil dari nama pulau yang ada di dekatnya, yaitu Pulau bisa mencapai pantai ini kamu harus naik perahu dan membayar tiket masuk sekitar Rp saja. Pantai Pasumpahan ini memang dinobatkan sebagai salah satu pantai dengan panorama alam terbaik di Padang, pasalnya pantai ini memiliki air laut yang jernih, pasir putih yang halus dan suasana yang sangat tenang. Jika kamu mencari pantai yang jauh dari hingar binger kota, maka Pantai Pasumpahan ini wajib kamu Pantai Air kamu mendengar kisah tentang seorang anak durhaka yang dikutuk menjadi batu oleh ibunya? Kisah ini dikenal dengan Malin Kundang dan menjadi salah satu legenda asal Padang yang paling banyak diceritakan. Konon, patung dari Malin Kundang tersebut bisa kamu temui di Pantai Air Manis Air Manis menjadi salah satu Pantai di Padang yang banyak dikunjungi wisatawan karena legenda tersebut. Pantai yang berada tak jauh dari Pelabuhan Teluk Bayur ini memang memiliki batu yang menyerupai orang yang sedang bersujud dan batu inilah yang dipercaya sebagai Malin Kundang. Selain bisa melihat batu Malin Kundang, disini kamu juga bisa menikmati keindahan pantainya yang indah dan bermain ATV di sepanjang garis pantainya yang Pantai Nirwana berada sekitar 9 kilometer dari Pantai Air Manis dan menjadi salah satu Pantai di Padang yang sering dikunjungi. Pantai ini cukup sering dikunjungi oleh wisatawan, khususnya para pecinta ombak pantai yang tenang berpadu dengan pasir pantai putih yang bersih. Waktu yang tepat untuk mengunjungi pantai ini adalah saat matahari terbenam atau sunset. Dari sini kamu bisa menikmati pemandangan pantai yang indah dengan deretan kapal yang berlayar di Pelabuhan Teluk Bayur. Disini kamu juga bisa menemukan deretan pedagang makanan dan minuman sehingga kamu tak perlu khawatir akan kelaparan saat berkunjung ke pantai Pantai di Padang yang wajib masuk dalam daftar itinerary kamu selanjutnya adalah Pantai Bungus. Pantai ini berada sekitar satu jam dari pusat kota Padang dan menjadi spot paragliding favorit masyarakat di teluk Kabung yang memiliki pasir berwarna kecokelatan. Istimewanya lagi, pantai ini dikelilingi oleh bukit-bukit hijau yang indah. Selain Paragliding, aktivitas lain yang bisa kamu kunjungi disini adalah berenang, menyelam hingga naik perahu untuk mengunjungi pulau-pulau kecil yang ada di Pantai Sako juga masuk dalam daftar pantai di Padang yang punya pemandangan menawan. Pantai memiliki lokasi yang dekat dengan area perbukitan dan hutan sehingga menawarkan pemandangan alam yang sangat belum banyak dikunjungi oleh wisatawan, tak heran jika kondisi alamnya masih asri dan alami. Beberapa aktivitas seru bisa kamu lakukan di kawasan ini, seperti camping, surfing atau sekedar berjalan-jalan di tepi pantai. Pantai ini juga menjadi tempat yang pas untuk kamu yang suka fotografi karena pemandangannya yang Pantai Kata kamu mencari pantai yang unik di Padang, maka kamu bisa berkunjung ke Pantai Kata Pariaman. Pantai ini memiliki keunikan daripada pantai lainnya karena memiliki bebatuan berwarna warni seperti warna-warni tersebut menjadi spot foto favorit karena bisa menjadi latar yang indah. Selain bebatuan tersebut, Pantai Kata Pariaman juga memiliki pemandangan yang sangat indah, terutama saat matahari terbenam. Banyak wisatawan yang datang saat sore hari untuk menikmati keindahan matahari terbenam. Selain itu, kamu juga bisa lho berenang atau bermain air di pantai ini. Tak heran jika salah satu pantai di Padang ini menjadi tempat rekreasi keluarga Pantai Carocok di Padang yang terakhir adalah Pantai Carocok Painan. Pantai Carocok Painan berada di sebelah selatan Sumatera Barat dan memiliki air laut yang berwarna disebut mirip dengan Pantai Sanur yang ada di Bali. Berbagai aktivitas bisa dilakukan di pantai ini, seperti berjalan-jalan di tepi pantainya, berfoto-foto, berjemur hingga berburu kuliner khas di tepi pantai. Setelah kamu puas berjalan-jalan di tepi pantai ini, kamu bisa mencicipi olahan seafood khas Pantai Carocak Painan yang menggugah selera ini. Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini Kota Padang menyimpan banyak sejarah, salah satunya sejarah nama-nama jalan Padang, Kota Padang telah eksis sejak masa kolonial Belanda. Kota ini menyimpan banyak sejarah yang sering luput oleh warganya. Salah satunya sejarah nama-nama jalan. Dahulu, kebanyakan nama jalan di Padang kental dengan nuansa Belanda. Setelah kemerdekaan Indonesia, sebagian besar nama jalan diubah oleh pemerintah Indonesia dengan nama pahlawan nasional. Namun, ada pula nama jalan yang tetap dipertahankan hingga sekarang. Adapun jalan-jalan yang belum ada namanya atau jalan yang dibangun baru maka biasanya diberi dengan nama tokoh yang berperan dalam kemerdekaan Indonesia atau dari nama tokoh yang berasal dari daerah tersebut. Berikut sejarah 5 jalan tua di Padang yang dirangkum dari berbagai sumber. Jalan Nipah Jalan ini boleh disebut sebagai jalan tertua di Padang. Jalan ini sudah ada jauh sebelum Belanda mencengkeramkan pengaruhnya di Padang. Dinamakan Nipah karena di kawasan ini memang banyak terdapat nipah, yakni tumbuhan sejenis palem. Dikutip dari buku Paco-Paco Padang karya Freek Colombijn, nipah begitu penting bagi penduduk Padang pada masa lampau. Saking pentingnya, pohon ini tidak boleh ditebang. Daunnya bisa dipakai untuk atap rumah, sedangkan tangkai daun dan pelepah nipah dapat digunakan sebagai bahan kayu bakar yang baik. Jalan Nipah awalnya hanya jalan setapak di antara pepohon nipah. Ketika Belanda berkuasa di Padang, Nipah menjelma menjadi kawasan pemukiman serta pusat perkantoran pemerintah Belanda. Pada ujung jalan yang mengarah ke Batang Arau, dulu terdapat De Javasche Bank Padang. Bangunannya didirikan pada tahun 1925 dan masih dapat kita saksikan sampai sekarang. Pemerintah Kota Padang pada tahun 1995 membangun sebuah Jembatan Sitti Nurbaya yang menghubungkan Jalan Nipah dengan kawasan Seberang Padang. Jalan Sudirman Jalan ini merupakan ruas jalan utama di Padang. Berbagai pusat perkantoran, baik kantor pemerintahan maupun kantor-kantor swasta, berjejer di sepanjangnya. Jalan ini pertama kali dinamakan Belantung atau Balantuang dalam bahasa Minang. Ketika pemerintah kolonial Belanda datang, nama tersebut tetap dipertahankan. Belantung semula kawasan yang sepi. Pusat pemerintahan di Padang masih bertumpu di kawasan sekitar Batang Arau. Namun, karena kawasan Batang Arau sudah terlalu padat, Belanda melakukan perluasan ke arah utara. Sejak saat itu, Balantung kian rami. Bahkan, Belanda membangun Rumah Gubernur di sini yang bangunannya masih dipakai hingga sekarang. Setelah kemerdekaan Indonesia, Jalan Belantung sempat berganti nama menjadi Jalan Soekarno. Pada masa Orde Baru, Presiden Soeharto mengeluarkan kebijakan yang dikenal dengan De-Soekarnoisasi. Kebijakan ini berimbas pada bergantinya nama Jalan Soekarno di Padang menjadi Jalan Sudirman. Jalan Bagindo Aziz Chan Bagindo Aziz Chan adalah Wali Kota Padang yang gugur di medan juang melawan penjajahan Belanda. Pemerintah Kota Padang mengabadikan namanya sebagai nama jalan di Padang. Jalan Bagindo Aziz Chan membujur dari selatan ke utara. Beberapa bangunan yang mencolok di sini seperti Kantor Pos, Hotel Padang, serta beberapa kantor bank. Selain itu, terdapat sebuah gereja yang didirikan pada tahun 1885. Pada masa kolonial Belanda, Jalan Bagindo Aziz Chan dulu bernama Jalan Benteng. Dinamakan demikian karena terdapat bangunan yang dijuluki oleh masyarakat kala itu sebagai benteng. Dalam Padang Riwayatmu Dulu karya Rusli Amran, bangunan yang berjuluk benteng tersebut digambarkan sebagai gedung batu yang seram. Lokasinya di belakang Kantor Pos sekarang. Sebenarnya, gedung yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda tersebut bukan benteng, melainkan penjara militer dengan dinding yang tinggi dan tebal. Di sini, para tahanan disekap di belakang jeruji jeruji besar dengan gembok-gembok besar pula, sehingga kemungkinan untuk melarikan diri tipis sekali. Adapun bangunan kantor pos di jalan yang sekarang dulunya berada di pinggir laut, tepatnya di Jalan Samudera sekarang. Jalan Diponegoro Seperti nama-nama jalan sebelumnya, Jalan Diponegoro diambil dari nama pahlawan Indonesia. Jalan ini membentang dari utara ke selatan. Di sini, terdapat Museum Adityawarman yang menyimpan koleksi benda-benda bersejarah seputar Minangkabau dan Mentawai. Museum ini memiliki area taman yang luas yang dikenal sebagai Taman Melati Jalan Diponegoro juga terkenal sebagai pusat kesenian dan budaya. Pasalnya, terdapat Taman Budaya yang menjadi tempat atraksi kesenian dan budaya Namun tak banyak yang tahu pada masa kolonial, jalan ini bernama Wilhelmina. Wilhelmina adalah nama ratu Belanda yang berkuasa selama lebih dari 50 tahun, yakni dari tahun 1890 hingga 1948. Ia sangat dihormati oleh rakyatnya baik di negeri induk maupun di negeri jajahan. Di Hindia Belanda, yang merupakan daerah jajahan Belanda, banyak tempat atau jalan di Hindia Belanda yang dinamakan dengan Wilhelmina, termasuk di Padang. Namun, tidak diketahui latar belakang penamaan Jalan Wilhelmina di Padang Jalan Mohammad Yamin Di perempatan Jalan Diponegoro, membentang jalan ke arah timur menuju Pasar Raya yang dikenal sebagai Jalan Mohammad Yamin. Mohammad Yamin adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang dikenal sebagai pelopor Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Jalan ini memiliki panjang sekitar 1 km. Ujungnya berakhir di perempatan Jalan Bagindo Aziz Chan. Jalan Mohammad Yamin merupakan salah satu pusat ekonomi di Padang. Di sini berjejer pertokoan sepanjang jalan serta pusat perbelanjaan bernama Sentral Pasar Raya. Selain itu, terdapat Masjid Taqwa Muhammadiyah yang ramai setiap waktu salat datang. Pada masa kolonial Belanda, Jalan Mohammad Yamin bernama Jalan Raaff. Raaff yang dimaksud adalah Antoine Theodore Raaff, seorang Letnan Kolonel berkebangsaan Belanda. Raaff terkenal sebagai perwira Belanda yang terlibat dalam Perang Padri pada tahun 1821. Ia memimpin pasukan yang berhasil melemahkan sejumlah basis pertahanan Kaum Padri. Namun, di tengah tugasnya, ia meninggal dunia secara mendadak di Padang pada tanggal 17 April 1824. Baca juga 4 Destinasi Wisata Edukasi di Sumbar yang Mesti Anda Kunjungi Bersama Keluarga Keberhasilan Raff dalam memimpin pasukannya sewaktu Perang Padri membuat namanya dikenang oleh pemerintah Belanda sebagai nama jalan. pkt Baca berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di

nama jalan di padang